Presiden RI
Jumat, 24 Desember 2010
Tiba di Malaysia, Timnas Kelelahan
Tim nasional Indonesia baru saja tiba di hotel Palace Golden Horse, Malaysia. Rencananya sore ini, timnas akan menjalani latihan di stadion Malaysia Sukan Nasional (MSN).
Timnas tiba di Bandara Subang Jaya sekitar pukul 12.45 WITA. Di bandara, timnas disambut oleh Duta Besar Indonesia untuk Malaysia, Da'i Bachtiar sebelum digiring ke ruang tunggu VVIP.
Rencananya, timnas akan menjalani sholat Jumat di sebuah masjid yang berada di areal bandara sebelum bertolak ke hotel. Namun, rencana tersebut batal karena jalan menuju masjid sudah ramai.
"Lokasi masjidnya juga terlalu jauh dari parkiran. Karena itu, kami memutuskan untuk segera melanjutkan perjalanan menuju hotel," ujar Sekretaris Timnas, Chandra Solehan saat ditemui di hotel.
Timnas sendiri tiba di hotel sekitar pukul 14.00 waktu setempat. Namun, mereka kembali harus menunggu untuk mendapatkan kamar masing-masing.
Gelandang Oktovianus Maniani sempat kesal karena terlalu lama menunggu. Dia berteriak kepada pengurus timnas agar segera diberikan kamar untuk istirahat.
"Mana kamarnya, kita capek nih," ujarnya kesal sembari meninggalkan kursinya.
Tak lama berselang, giliran rombongan timnas Malaysia yang masuk hotel. Mereka baru pulang dari sholat di masjid yang berada di sekitar hotel.
Rabu, 22 Desember 2010
'Lawan Malaysia? Siapa Takut'
Hamka Hamzah akan menjadi salah satu andalan di lini belakang Indonesia saat bertemu Malaysia di semifinal leg 1 Piala AFF, Minggu 26 Desember 2010.
Hamka mengaku tak takut meski harus bertanding di kandang lawan. "Bertanding lawan Malaysia, kenapa harus takut?" kata Hamka seusai latihan di Lapangan PSSI, Senayan, Rabu 22 Desember 2010. Menurut Hamka, dia dan rekan-rekannya sudah siap untuk tampil di luar kandang.
Bertanding di kandang Malaysia, bukan hal baru bagi Hamka. Pada 2004, Hamka sudah pernah menjajal kekuatan Harimau Malaya dalam sebuah pertandingan persahabatan yang digelar di Stadion J Corp, Johor Baru. Dalam duel yang berakhir 0-0 itu, Hamka tampil menggantikan Alexander Pulalo.
"Sekarang komposisi para pemain sudah berubah, jadi kenapa harus takut. Kami sudah siap menghadapi Malaysia," kata Hamka.
Indonesia akan bertemu Malaysia di Stadion Bukit Jalil, Malaysia, Minggu 26 Desember 2010. Pertandingan ini merupakan leg 1 babak final Piala AFF 2010.
Indonesia giliran menjamu Malaysia di leg 2 semifinal di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan Jakarta, 29 Desember 2010.
Hamka mengaku tak takut meski harus bertanding di kandang lawan. "Bertanding lawan Malaysia, kenapa harus takut?" kata Hamka seusai latihan di Lapangan PSSI, Senayan, Rabu 22 Desember 2010. Menurut Hamka, dia dan rekan-rekannya sudah siap untuk tampil di luar kandang.
Bertanding di kandang Malaysia, bukan hal baru bagi Hamka. Pada 2004, Hamka sudah pernah menjajal kekuatan Harimau Malaya dalam sebuah pertandingan persahabatan yang digelar di Stadion J Corp, Johor Baru. Dalam duel yang berakhir 0-0 itu, Hamka tampil menggantikan Alexander Pulalo.
"Sekarang komposisi para pemain sudah berubah, jadi kenapa harus takut. Kami sudah siap menghadapi Malaysia," kata Hamka.
Indonesia akan bertemu Malaysia di Stadion Bukit Jalil, Malaysia, Minggu 26 Desember 2010. Pertandingan ini merupakan leg 1 babak final Piala AFF 2010.
Indonesia giliran menjamu Malaysia di leg 2 semifinal di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan Jakarta, 29 Desember 2010.
Senin, 20 Desember 2010
Orang Indonesia Bisa Kuasai Stadion Malaysia
Manajer tim nasional sepak bola Malaysia, Datuk Subahan Kamal menyerukan kepada suporter Malaysia untuk segera mendapatkan tiket final pertama Piala Suzuki AFF, Minggu, 26 Desember 2010 lebih cepat. Khawatir, Stadion Nasional, Bukit Jalil akan dibanjiri pendukung Indonesia.
Subahan menyatakan, kebiasaan rakyat Malaysia yang gemar membeli tiket di saat jelang pertandingan harus dihilangkan, karena mereka harus sadar pertandingan melibatkan skuad negara dan Indonesia cukup sentimental buat kedua tim.
''Beli tiket lebih awal, kalau bisa dapatkan beberapa hari sebelum pertandingan supaya tiket tidak kehabisan karena diborong oleh pendukung lawan kita yang memang ketahui cukup bersemangat ingin menonton pertandingan ini," kata Subahan seperti dikutip utusanonline.
''Pastikan kita dapat menguasai suasana di Stadion Nasional pada malam itu, saya harap sekitar 90,000 pendukung kita dapat turun memberikan dukungan buat pemain dan pastikan suasana stadion bergema dengan teriakan nama negara,"
Ia berharap, suasana stadion tidak seperti pada semifinal pertama 15 Desember lalu, penonton hanya 45.000 saja yang datang, padahal ketika bertemu tuan rumah Malaysia berhadapan dengan Vietnam.
"Saya harap situasi itu tidak terulang lagi, datanglah ke stadion sebanyak mungkin," katanya yang juga Wakil Presiden Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM).
Skuad Harimau Malaya besutan Rajagobal akan turun melawan Indonesia pada Minggu ini sebelum bertandang ke Stadion Bung Karno pada 29 Desember 2010 Piala AFF 2010.
Ia terus memberikan semangat kepada rakyat malaysia untuk skuad Malaysia yang terdiri dari banyak pemain muda berbakat besar untuk mengakhiri penantian menjulang Trofi AFF.
''Lainnya kita harus menjadi saksi proses kebangkitan sepak nasional yang semakin menunjukan kemajuan sejak SEA Games di Laos, tahun lalu, yakinlah bahwa tim ini mampu menjuarai Piala Suzuki AFF,'' katanya.
Minggu, 19 Desember 2010
Ferdinand & Fabregas : Selamat Indonesia ! ! !
Sukses tim nasional Indonesia melaju ke final Piala AFF 2010 tidak saja mendapatkan sambutan hangat dari seluruh masyarakat Indonesia. Namun, apresiasi atas kemenangan Tim Merah Putih juga datang dari berbagai penjuru dunia. Salah satunya bahkan datang dari dua pemain kelas dunia seperti gelandang Arsenal Cesc Fabregas dan bek Manchester United Rio Ferdinand. Dua pemain itu mengucapkan selamat atas kemenangan Firman Utina dkk.
"Congratulations to all the indonesian football fans for their win. Enjoy (Selamat kepada seluruh fans Indonesia atas kemenangan mereka. Selamat menikmati kemenangan ini)," kata Fabregas di akun Twitter-nua @Cesc4official.
Ucapan selamat juga datang dari Ferdinand. Juga lewat timeline Twitter-nya, @rioferdy5 mengucapkan selamat atas keberhasilan Indonesia lolos ke final Piala AFF 2010. "Just in the break for Snow White, I see from the twitfam Indonesia have got to the final, congratulations! Ice cream time!! (Saya sedang tak bisa main gara-gara badai salju, saya lihat di twitfam Indonesia melaju ke final, selamat! Saatnya makan es krim!!)"
Sebagaimana diketahui, pertandingan MU lawan Chelsea yang sedianya digelar Minggu malam kemarin, harus ditunda karena badai salju yang hebat.
Indonesia lolos ke final setelah mengalahkan Filipina di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu malam, 19 Desember 2010. Pada leg pertama Indonesia menang 1-0 dan di leg kedua, tim Merah Putih kembali memetik kemenangan dengan skor 1-0.
Jumat, 17 Desember 2010
Nazar Istri Gonzales di Semifinal leg II
Istri striker tim nasional Indonesia Cristian Gonzales, Eva Nurida Siregar, memiliki nazar jika suaminya kembali mencetak gol saat semifinal kedua Piala AFF 2010 melawan Filipina, Minggu 19 Desember 2010.
Gonzales menjadi pahlawan kemenangan 1-0 Indonesia atas Filipina pada semifinal pertama Piala AFF 2010 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Kamis 16 Desember 2010.
Striker naturalisasi asal Uruguay itu sukses memanfaatkan kesalahan kiper Filipina Neil Etheridge dalam mengantisipasi umpan lambung Firman Utina untuk melepaskan sundulan.
Eva mengaku dirinya tidak menyaksikan langsung aksi suaminya di SUGBK karena tidak kuat dengan tekanan yang ada. Dan Eva memastikan tidak akan menyaksikan lagi aksi Gonzales di SUGBK pada semifinal kedua.
"Lebih baik saya nonton di kamar hotel saja, karena tekanan. Kemarin karena saya dipaksa rekan-rekan media saja hingga akhirnya saya berlari ke stadion mengenakan daster dan jaket usai Cristian mencetak gol," ujar Eva dalam program acara Apa Kabar Indonesia Malam di tvOne, Jumat, 17 Desember 2010.
Meski tidak akan menyaksikan langsung suami yang dinikahinya pada 1995 ini, Eva membuat nazar jika Gonzales kembali mencetak gol pada laga esok, "Kalau Cristian mencetak gol lagi, saya akan berlari tiga kali putaran stadion Senayan."
Kamis, 16 Desember 2010
Alasan Gawang Markus Nyaris Dibobol Filipina
Riedl sudah menemukan penyebabnya, mengapa terjadi salah paham antara Markus dan Maman.
Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan Jakarta bergemuruh saat Indonesia bertemu Filipina, Kamis, 16 Desember 2010 malam. Aksi gemuruh penonton bahkan nyaris memicu petaka bagi gawang tim Merah Putih.
Di leg pertama semifinal Piala AFF 2010 ini, Indonesia unggul lewat gol Christian Gonzales pada menit ke-31. Kesalahan kiper Filipina, Neils Etheridge berhasil dikonversi El Loco menjadi gol lewat tandukannya.
Filipina nyaris menyamakan kedudukan saat di babak kedua, Maman Abdurahman tidak menangkap 'sinyal' Markus Horison. Keduanya sempat bertabrakan saat berusaha mengamankan gawang sendiri.
Bola pun berhasil dikuasai oleh pemain Filipina dan langsung mengarahkannya ke gawang yang kosong. Beruntung, Zulkifli Syukur tenang dan berhasil menghalau bola dari gawang timnas.
Mengenai kejadian ini, Riedl sudah menemukan penyebabnya. "Saya sudah bicara kepada Maman di ruang ganti. Dia (Maman) mengatakan tidak mendengar teriakan Markus saat hendak merebut bola karena penonton terlalu riuh," kata Riedl.
Indonesia memang mendapat dukungan penuh suporter saat bertemu Filipina di SUGBK, Kamis 16 Desember 2010. Setidaknya lebih dari 70 ribu penonton memberikan dukungan langsung kepada Markus Horison Cs.
Sepanjang laga, suasana SUGBK sangat riuh. Suara terompet dan nyanyian penyemangat tak henti-hentinya berkumandang. Bahkan beberapa kali terdengar ledakan kembang api dan petasan yang ditembakkan penonton. Pertandingan semifinal kedua antara Indonesia kontra Filipina akan berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Minggu 19 Desember 2010. Kali ini tim Merah Putih bertindak sebagai tuan rumah.
Gonzales Bawa Kemenangan Indonesia
Indonesia berhasil merebut kemenangan 1-0 atas Filipina di semifinal pertama Piala AFF, Kamis 16 Desember 2010. Bertanding di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, gol tunggal Indonesia dicetak Cristian Gonzales di babak pertama.
Skor ini cukup mengecewakan mengingat tim Merah Putih menguasai pertandingan. Namun, jadi modal penting buat Indonesia untuk melaju ke leg kedua semifinal Pala AFF pada 19 Desember mendatang di Stadion yang sama.
Sesudah unggul 1-0 di babak pertama, Indonesia juga masih tampil dominan di paruh kedua. Tepat di menit 51, tim Merah Putih sudah bisa mencetak peluang emas pertamanya lewat tendangan bebas Firman Utina dari luar kotak penalti.
Empat menit kemudian, kembali Indonesia mengancam lewat striker Cristian Gonzales yang adu sprint dengan satu defender Filipina di depan jala yang sudah kosong ditinggalkan defender lainnya. Namun Gonzales 'kalah' dan hanya menghasilkan sepak pojok.
Masuknya Arif Suyono di menit 60 menggantikan Oktovianus Maniani juga menambah daya gedor Indonesia. Hanya tiga menit pasca menginjakkan kaki di lapangan, Arif bisa merepotkan Azkals -julukan Filipina- dengan teknik mencuri bola dan merangsek masuk pertahanan lawan. Sayangnya peluang ini masih gagal jadi gol.
Masuk menit 70, lagi Arif merepotkan defender Azkals dengan mengotaki serangan yang berbuah kemelut di depan gawang. Kembali, peluang ini gagal menjadi gol.
Filipina bukannya tidak menimbulkan ancaman di paruh kedua. Meski tidak setajam di babak pertama, Azkals nyaris saja menyamakan kedudukan di menit 73 setelah terjadi miskomunikasi antara kiper dan defender Indonesia.
Saat itu kiper Markus Haris Maulana meninggalkan posnya untuk mencegah jalannya bola. Tapi si kuit bundar masih melambung ke arah jala Indonesia dan membuat defender Indonesia, Zulkifli, turun ke mistar gawang untuk membuang bola.
Itu menjadi peluang terbaik Azkals sepanjang babak kedua. Sedangkan Indonesia meski mencetak beberapa peluang lagi, tidak ada satu pun yang berbuah gol. Skor pun bertahan 1-0 untuk kemenangan Indonesia.
Lupakan Euforia, Sikat Filipina ! ! !
Masih ada empat pertandingan yang harus dimainkan tim nasional Indonesia untuk menjadi juara Piala AFF 2010. Pertandingan-pertandingan yang berat sudah menanti.
"Saya sudah bilang kepada para pemain untuk melupakan hasil di masa lalu. Filipina kini tim baru dan kuat," tegas pelatih tim nasional Indonesia, Alfred Riedl jelang laga semifinal melawan Filipina, 16 & 19 Desember 2010.
Riedl benar. Indonesia memang membantai Malaysia 5-1, melibas Laos 6-0 dan melewati Thailand 2-1 di penyisihan Grup A. Hasil yang mengangkat kembali euforia pecinta sepakbola Tanah Air.
Paling fenomenal, Indonesia juga pernah menyikat Filipina 13-1 di Piala AFF 2002. Tapi, sejarah itu tak berarti apa-apa jika Indonesia lengah di semifinal Piala AFF 2010 melawan Filipina.
"Tim yang lolos ke semifinal adalah tim yang kuat. Begitu juga Filipina. Mereka tak pernah kalah di penyisihan grup, mengalahkan juara bertahan Vietnam, dan hanya kemasukan 1 gol," tegas Riedl.
Juru taktik asal Austria ini terkesan hati-hati. Tapi, justru inilah kunci sukses Riedl selama ini. Pria 61 tahun ini seringkali tak bereaksi apa-apa di bangku cadangan melihat Indonesia 'pesta gol' di penyisihan grup. Ia tetap duduk dan menempelkan dua jari tangannya di mulutnya yang terkatup.
Ya, Riedl adalah seorang yang pragmatis. Riedl bersama asistennya yang juga berasal dari Austria, Wolfgang Pikal terus mempelajari detail demi detail kekuatan tim nasional Filipina.
Tak ada keyakinan yang diletupkan sampai peluit panjang wasit dibunyikan menandai kemenangan atau kekalahan pasukannya. Apalagi, semifinal mementaskan dua laga. Jika lolos ke final pun harus diselesaikan dengan dua laga. Sebuah perjalanan panjang ke tangga juara.
Perbandingan Kekuatan
Kekuatan Filipina kini terbilang misterius. Ada 9 'pemain asing'. Mereka dipanggil oleh Federasi Sepakbola Filipina (PFF) sejak tahun lalu dari belahan dunia.
Dari Inggris, Islandia hingga Amerika, mereka mau pulang dan kembali memperkuat negaranya. Tentu, dengan imbalan tertentu selain rasa nasionalisme.
Di bawah mistar gawang, tangkapan Neil Etheridge terbilang lengket. Ia juga punya postur ideal dengan tinggi 191 cm.
Menarik untuk membandingkan Neil dengan kiper Indonesia, Markus Horison. Dan di sini, Markus sedikit unggul dari sisi pengalaman. Dari level klub, Liga Indonesia, sampai Piala Asia pernah dilakoni Markus.
Di lini belakang, Filipina dikawal palang pintu jangkung. Kapten berpengalaman Alexander Borromeo bertinggi 188 cm, Rob Gier (178 cm) dan Anton del Rosario (180 cm) tampaknya akan unggul bola-bola atas.
Striker oportunis Indonesia, Christian 'El Loco' Gonzales harus benar-benar fit jika ingin memenangi duel mereka. El Loco yang disebut-sebut punya fisik bagus harus memforsir kecepatan dan memanfaatkan umpan-umpan bola-bola bawah dari para gelandang atau sayap pasukan Garuda.
Di tengah, inilah jantung kekuatan Filipina dan Indonesia. James Younghusband, Jason de Jong dan Christopher Greatwich menjadi aktor serangan balik cepat The Azkals.
Mereka ditunjang striker yang juga adik James, Phil Younghusband dan Ian Araneta. Permutasi gerakan gelandang-striker ini biasanya cepat.
"Kita harus mewaspadai kakak-adik James Younghusband (gelandang) dan Phil Younghusband (striker). Tanpa dukungan lini tengah, mereka tetap mampu melakukan counter attack," ujar Sutan Harharah, Direktur Teknik PSSI yang ditugasi menjadi 'mata-mata' Filipina saat melawan Myanmar di laga terakhir penyisihan Grup B di Vietnam.
Tim Merah Putih harus memenangkan lini vital ini jika ingin mengatasi Filipina. Duet gelandang pekerja Firman Utina dan Ahmad Bustomi rasanya bisa menjadi perebut bola andal, pematah serangan dan kreator ulung.
Yang harus diwaspadai Indonesia yakni ketika Filipina bermain negatif atau super-defensif. Di penyisihan grup, The Azkals sangat disiplin menjaga pertahanan dan mengandalkan serangan balik.
Kesabaran sangat dibutuhkan Tim Merah Putih untuk membongkar pertahanan Filipina. Juga kecermatan untuk mementahkan serangan balik cepat Filipina.
Dua sayap cepat Indonesia, Muhamad Ridwan atau Arif Suyono di kanan maupun Oktovianus Maniani di kiri dituntut ikut membantu pertahanan jika Filipina melakukan serangan balik. Semua pemain Indonesia dituntut waspada, meski tak mengendurkan tekanan kepada lawan.
Dalam laga ketat dan menentukan seperti ini, pengalaman serta jam terbang pemain sangat diperlukan. Di sinilah, Alfred Riedl tampaknya akan memasang Bambang Pamungkas di lini depan sejak awal. BP akan berduet dengan 'El Loco' Gonzales yang juga sarat pengalaman. Untuk sementara, striker anyar nan prominen Irfan Haarys Bachdim bisa disimpan menjadi senjata rahasia. Atau jika Irfan menjaid starter, BP akan menggantikannya saat dibutuhkan.
Sisi Nonteknis
Indonesia sebenarnya punya keunggulan nonteknis yang bisa dimaksimalkan saat melawan Filipina. Dukungan minimal 80 ribu penonton diharapkan mampu memberikan teror kepada 'anak-anak muda' Filipina.
"Sebuah keputusan yang sulit ketika kami harus bermain di kandang Indonesia dengan pendukungnya yang sangat banyak. Belum ada satu pun pemain kami yang tampil di hadapan 80 ribu penonton," kata pelatih Filipina, Simon McMenemy dalam jumpa pers pra-pertandingan.
Suporter akan menjadi pemain ke-12 bagi pasukan Merah Putih. Jangan sampai euforia suporter justru menjadikan beban berlebih bagi pasukan Merah Putih. Apalagi, Indonesia akan menjadi tuan rumah dalam dua pertandingan semifinal.
Pasukan Merah Putih telah mengenal setiap jengkal Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan. Ini harus dimanfaatkan benar-benar.
Memandang enteng lawan dan tak fokus pada pertandingan juga bisa menjadi bumerang. Jangan sampai Garuda ternoda di kandang. Ini kandang kita!
PREDIKSI SUSUNAN PEMAIN
FILIPINA (4-4-2): Neil Etheridge; Anton del Rosario, Robert Gier, Alexander Borromeo, Ray Anthony Jonsson; Emelio Caligdong, Chris Greatwich, Jason de Jong, James Younghusband; Ian Araneta, Phil Younghusband
INDONESIA (4-4-2): Markus Horison; Zulkifli Syukur, Maman Abdulrahman, Hamka Hamzah, Muhamad Nasuha; Muhamad Ridwan, Firman Utina, Ahmad Bustomi, Oktovianus Maniani; Christian Gonzales, Bambang Pamungkas.
"Saya sudah bilang kepada para pemain untuk melupakan hasil di masa lalu. Filipina kini tim baru dan kuat," tegas pelatih tim nasional Indonesia, Alfred Riedl jelang laga semifinal melawan Filipina, 16 & 19 Desember 2010.
Riedl benar. Indonesia memang membantai Malaysia 5-1, melibas Laos 6-0 dan melewati Thailand 2-1 di penyisihan Grup A. Hasil yang mengangkat kembali euforia pecinta sepakbola Tanah Air.
Paling fenomenal, Indonesia juga pernah menyikat Filipina 13-1 di Piala AFF 2002. Tapi, sejarah itu tak berarti apa-apa jika Indonesia lengah di semifinal Piala AFF 2010 melawan Filipina.
"Tim yang lolos ke semifinal adalah tim yang kuat. Begitu juga Filipina. Mereka tak pernah kalah di penyisihan grup, mengalahkan juara bertahan Vietnam, dan hanya kemasukan 1 gol," tegas Riedl.
Juru taktik asal Austria ini terkesan hati-hati. Tapi, justru inilah kunci sukses Riedl selama ini. Pria 61 tahun ini seringkali tak bereaksi apa-apa di bangku cadangan melihat Indonesia 'pesta gol' di penyisihan grup. Ia tetap duduk dan menempelkan dua jari tangannya di mulutnya yang terkatup.
Ya, Riedl adalah seorang yang pragmatis. Riedl bersama asistennya yang juga berasal dari Austria, Wolfgang Pikal terus mempelajari detail demi detail kekuatan tim nasional Filipina.
Tak ada keyakinan yang diletupkan sampai peluit panjang wasit dibunyikan menandai kemenangan atau kekalahan pasukannya. Apalagi, semifinal mementaskan dua laga. Jika lolos ke final pun harus diselesaikan dengan dua laga. Sebuah perjalanan panjang ke tangga juara.
Perbandingan Kekuatan
Kekuatan Filipina kini terbilang misterius. Ada 9 'pemain asing'. Mereka dipanggil oleh Federasi Sepakbola Filipina (PFF) sejak tahun lalu dari belahan dunia.
Dari Inggris, Islandia hingga Amerika, mereka mau pulang dan kembali memperkuat negaranya. Tentu, dengan imbalan tertentu selain rasa nasionalisme.
Di bawah mistar gawang, tangkapan Neil Etheridge terbilang lengket. Ia juga punya postur ideal dengan tinggi 191 cm.
Menarik untuk membandingkan Neil dengan kiper Indonesia, Markus Horison. Dan di sini, Markus sedikit unggul dari sisi pengalaman. Dari level klub, Liga Indonesia, sampai Piala Asia pernah dilakoni Markus.
Di lini belakang, Filipina dikawal palang pintu jangkung. Kapten berpengalaman Alexander Borromeo bertinggi 188 cm, Rob Gier (178 cm) dan Anton del Rosario (180 cm) tampaknya akan unggul bola-bola atas.
Striker oportunis Indonesia, Christian 'El Loco' Gonzales harus benar-benar fit jika ingin memenangi duel mereka. El Loco yang disebut-sebut punya fisik bagus harus memforsir kecepatan dan memanfaatkan umpan-umpan bola-bola bawah dari para gelandang atau sayap pasukan Garuda.
Di tengah, inilah jantung kekuatan Filipina dan Indonesia. James Younghusband, Jason de Jong dan Christopher Greatwich menjadi aktor serangan balik cepat The Azkals.
Mereka ditunjang striker yang juga adik James, Phil Younghusband dan Ian Araneta. Permutasi gerakan gelandang-striker ini biasanya cepat.
"Kita harus mewaspadai kakak-adik James Younghusband (gelandang) dan Phil Younghusband (striker). Tanpa dukungan lini tengah, mereka tetap mampu melakukan counter attack," ujar Sutan Harharah, Direktur Teknik PSSI yang ditugasi menjadi 'mata-mata' Filipina saat melawan Myanmar di laga terakhir penyisihan Grup B di Vietnam.
Tim Merah Putih harus memenangkan lini vital ini jika ingin mengatasi Filipina. Duet gelandang pekerja Firman Utina dan Ahmad Bustomi rasanya bisa menjadi perebut bola andal, pematah serangan dan kreator ulung.
Yang harus diwaspadai Indonesia yakni ketika Filipina bermain negatif atau super-defensif. Di penyisihan grup, The Azkals sangat disiplin menjaga pertahanan dan mengandalkan serangan balik.
Kesabaran sangat dibutuhkan Tim Merah Putih untuk membongkar pertahanan Filipina. Juga kecermatan untuk mementahkan serangan balik cepat Filipina.
Dua sayap cepat Indonesia, Muhamad Ridwan atau Arif Suyono di kanan maupun Oktovianus Maniani di kiri dituntut ikut membantu pertahanan jika Filipina melakukan serangan balik. Semua pemain Indonesia dituntut waspada, meski tak mengendurkan tekanan kepada lawan.
Dalam laga ketat dan menentukan seperti ini, pengalaman serta jam terbang pemain sangat diperlukan. Di sinilah, Alfred Riedl tampaknya akan memasang Bambang Pamungkas di lini depan sejak awal. BP akan berduet dengan 'El Loco' Gonzales yang juga sarat pengalaman. Untuk sementara, striker anyar nan prominen Irfan Haarys Bachdim bisa disimpan menjadi senjata rahasia. Atau jika Irfan menjaid starter, BP akan menggantikannya saat dibutuhkan.
Sisi Nonteknis
Indonesia sebenarnya punya keunggulan nonteknis yang bisa dimaksimalkan saat melawan Filipina. Dukungan minimal 80 ribu penonton diharapkan mampu memberikan teror kepada 'anak-anak muda' Filipina.
"Sebuah keputusan yang sulit ketika kami harus bermain di kandang Indonesia dengan pendukungnya yang sangat banyak. Belum ada satu pun pemain kami yang tampil di hadapan 80 ribu penonton," kata pelatih Filipina, Simon McMenemy dalam jumpa pers pra-pertandingan.
Suporter akan menjadi pemain ke-12 bagi pasukan Merah Putih. Jangan sampai euforia suporter justru menjadikan beban berlebih bagi pasukan Merah Putih. Apalagi, Indonesia akan menjadi tuan rumah dalam dua pertandingan semifinal.
Pasukan Merah Putih telah mengenal setiap jengkal Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan. Ini harus dimanfaatkan benar-benar.
Memandang enteng lawan dan tak fokus pada pertandingan juga bisa menjadi bumerang. Jangan sampai Garuda ternoda di kandang. Ini kandang kita!
PREDIKSI SUSUNAN PEMAIN
FILIPINA (4-4-2): Neil Etheridge; Anton del Rosario, Robert Gier, Alexander Borromeo, Ray Anthony Jonsson; Emelio Caligdong, Chris Greatwich, Jason de Jong, James Younghusband; Ian Araneta, Phil Younghusband
INDONESIA (4-4-2): Markus Horison; Zulkifli Syukur, Maman Abdulrahman, Hamka Hamzah, Muhamad Nasuha; Muhamad Ridwan, Firman Utina, Ahmad Bustomi, Oktovianus Maniani; Christian Gonzales, Bambang Pamungkas.
Selasa, 14 Desember 2010
El Loco Akan Uji Ketangguhan Kiper Filipina
Filipina yang akan menjadi lawan Indonesia di semifinal Piala AFF 2010 disebut-sebut punya pertahanan solid. Di bawah mistar gawang, The Azkals juga punya kiper Neil Etheridge.
Dalam laga penyisihan Grup B, gawang Filipina yang dijaga Etheridge hanya bergetar sekali di laga pembuka melawan Singapura yang berkesudahan 1-1. Selanjutnya, kiper ketiga klub Premier League, Fulham ini mampu mencetak clean sheet saat Filipina menaklukkan Vietnam 2-0 dan ditahan Myanmar 0-0.
Ternyata, fakta-fakta itu tak menggetarkan striker timnas Indonesia, Christian 'El Loco' Gonzales. El Loco bertekad untuk tampil maksimal saat bertemu Filipina di semifinal 1, Kamis 16 Desember 2010. Pemain naturalisasi
ini juga mengaku tak khawatir dengan sistem pertahanan yang akan diterapkan Filipina.
"Tidak ada masalah. Kami akan bermain sebagai tim, bukan bergantung kepada satu pemain. Saya akan bekerja keras seperti semua teman untuk bisa menang," kata El Loco seusai latihan pagi di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Rabu 15 Desember 2010.
El Loco menjadi salah satu pemain yang ditakuti kubu Filipina. Karena itu, wajar bila pada semifinal 1 Piala AFF 2010 nanti, pemain 34 tahun ini akan mendapat pengawalan yang ketat dari barisan belakang Filipina.
Di penyisihan Grup A, El Loco baru mencetak satu gol. Meski demikian, pemain Persib Bandung itu tidak ingin memaksakan diri untuk mencetak gol saat bertemu Filipina di SUGBK, besok malam.
"Tidak penting cetak gol, yang penting menang. Siapa pun bisa cetak gol," katanya. Pemain naturalisasi asal Uruguay itu juga mengatakan akan mempelajari permainan Filipina sore nanti.
Indonesia akan melakoni laga semifinal 1 melawan Filipina di SUGBK, Kamis 16 Desember 2010. Semifinal kedua juga akan digelar di tempat yang sama pada Minggu, 19 Desember 2010.
Dalam laga penyisihan Grup B, gawang Filipina yang dijaga Etheridge hanya bergetar sekali di laga pembuka melawan Singapura yang berkesudahan 1-1. Selanjutnya, kiper ketiga klub Premier League, Fulham ini mampu mencetak clean sheet saat Filipina menaklukkan Vietnam 2-0 dan ditahan Myanmar 0-0.
Ternyata, fakta-fakta itu tak menggetarkan striker timnas Indonesia, Christian 'El Loco' Gonzales. El Loco bertekad untuk tampil maksimal saat bertemu Filipina di semifinal 1, Kamis 16 Desember 2010. Pemain naturalisasi
ini juga mengaku tak khawatir dengan sistem pertahanan yang akan diterapkan Filipina.
"Tidak ada masalah. Kami akan bermain sebagai tim, bukan bergantung kepada satu pemain. Saya akan bekerja keras seperti semua teman untuk bisa menang," kata El Loco seusai latihan pagi di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Rabu 15 Desember 2010.
El Loco menjadi salah satu pemain yang ditakuti kubu Filipina. Karena itu, wajar bila pada semifinal 1 Piala AFF 2010 nanti, pemain 34 tahun ini akan mendapat pengawalan yang ketat dari barisan belakang Filipina.
Di penyisihan Grup A, El Loco baru mencetak satu gol. Meski demikian, pemain Persib Bandung itu tidak ingin memaksakan diri untuk mencetak gol saat bertemu Filipina di SUGBK, besok malam.
"Tidak penting cetak gol, yang penting menang. Siapa pun bisa cetak gol," katanya. Pemain naturalisasi asal Uruguay itu juga mengatakan akan mempelajari permainan Filipina sore nanti.
Indonesia akan melakoni laga semifinal 1 melawan Filipina di SUGBK, Kamis 16 Desember 2010. Semifinal kedua juga akan digelar di tempat yang sama pada Minggu, 19 Desember 2010.
Pemain Indonesia Paling Diwaspadai Filipina
Pemain naturalisasi di tim nasional Indonesia, Christian 'El Loco' Gonzales akan menjadi pusat perhatian para pemain Filipina di semifinal Piala AFF, 16 & 19 Desember 2010.
Filipina mendapatkan bocoran kemampuan El Loco dari mantan presiden Federasi Sepakbola Filipina (PFF), Johnny Romualdez. Pria yang kini menjadi Wakil Presiden Federasi Sepakbola ASEAN (AFF) ini menjadi supervisor AFF saat Indonesia menggelar laga penyisihan Grup A di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan Jakarta.
“Pemain Indonesia yang harus diwaspadai tentu Gonzales,” kata Romualdez kepada PhilStar.
Atas masukan Romualdez ini, pelatih Filipina, Simon McMenemy bukan mustahil akan menginstruksikan para pemainnya untuk mengawal ketat El Loco.
"Ia punya fisik bagus dan berpengalaman. Gonzales tak pernah lama-lama memainkan bola. Ia juga selalu menjadi target bola-bola lambung karena sangat bagus saat duel di udara," lanjutnya.
El Loco (34 tahun) menjadi WNI setelah mendapatkan paspor Indonesia sejak 1 November lalu. Di timnas, pria dengan 4 anak ini menjadi pemain tertua. Sedangkan pemain termuda disandang Oktovianus Maniani, 20 tahun.
"Tapi, saya yakin bek tengah kami seperti Aly Borromeo dan Rob Gier yang sangat tangguh di udara bisa menjinakkannya," ucap Romualdez.
El Loco telah mencetak dua gol di ajang Piala AFF 2010. Tapi, ancaman Filipina sebenarnya bukan hanya El Loco.
Karena para kemampuan para penyerang Indonesia sangat merata. Hal ini ditunjukkan dengan kemampuan Muhamad Ridwan, Arif Suyono, Irfan Bachdim, Firman Utina, Oktovianus Maniani dan Bambang Pamungkas yang juga telah mengemas 2 gol.
Filipina mendapatkan bocoran kemampuan El Loco dari mantan presiden Federasi Sepakbola Filipina (PFF), Johnny Romualdez. Pria yang kini menjadi Wakil Presiden Federasi Sepakbola ASEAN (AFF) ini menjadi supervisor AFF saat Indonesia menggelar laga penyisihan Grup A di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan Jakarta.
“Pemain Indonesia yang harus diwaspadai tentu Gonzales,” kata Romualdez kepada PhilStar.
Atas masukan Romualdez ini, pelatih Filipina, Simon McMenemy bukan mustahil akan menginstruksikan para pemainnya untuk mengawal ketat El Loco.
"Ia punya fisik bagus dan berpengalaman. Gonzales tak pernah lama-lama memainkan bola. Ia juga selalu menjadi target bola-bola lambung karena sangat bagus saat duel di udara," lanjutnya.
El Loco (34 tahun) menjadi WNI setelah mendapatkan paspor Indonesia sejak 1 November lalu. Di timnas, pria dengan 4 anak ini menjadi pemain tertua. Sedangkan pemain termuda disandang Oktovianus Maniani, 20 tahun.
"Tapi, saya yakin bek tengah kami seperti Aly Borromeo dan Rob Gier yang sangat tangguh di udara bisa menjinakkannya," ucap Romualdez.
El Loco telah mencetak dua gol di ajang Piala AFF 2010. Tapi, ancaman Filipina sebenarnya bukan hanya El Loco.
Karena para kemampuan para penyerang Indonesia sangat merata. Hal ini ditunjukkan dengan kemampuan Muhamad Ridwan, Arif Suyono, Irfan Bachdim, Firman Utina, Oktovianus Maniani dan Bambang Pamungkas yang juga telah mengemas 2 gol.
Senin, 13 Desember 2010
Alfred Riedl Ungkap Resep Lawan Filipina
Pelatih Timnas, Alfred Riedl terus mematangkan persiapan timnya jelang duel lawan Filipina, 16 Desember 2010. Pada latihan pagi tadi, Riedl pun menyiapkan jurus jitu mengantisipasi serangan balik Azkals.
"Kami mematangkan latihan taktik hari ini. Baik ofensif maupun defensif, karena pertandingan sudah semakin dekat," kata Riedl kepada wartawan di Lapangan Timnas, Senayan, Jakarta, Selasa, 14 Desember 2010.
"Saat memegang bola, kami akan memanfaatkan kesempatan sebaik mungkin dan kami juga berlatih untuk menghadapi serangan balik yang cepat," sambung pelatih asal Austria itu.
Filipina sempat mendapat kritik dari pelatih Vietnam, Henrique Calisto. Pelatih asal Portugal tersebut menilai Filipina bermain terlalu defensif saat mengalahkan timnya 2-0 di penyisihan Grup B beberapa waktu lalu.
Vietnam memang tampil mendominasi saat bertemu Filipina. Namun kokohnya pertahanan tim lawan membuat tuan rumah tak mampu menjebol gawang Filipina yang dikawal oleh Neil Etheridge.
Sebaliknya dua serangan balik Filipina justru berbuah gol. Masing-masing dicetak oleh C Greatwitc menit ke-38 dan Phil Younghusband menit ke-79'.
Strategi yang sama juga diterapkan oleh Filipina saat bertemu Myanmar di partai pamungkas. Dalam duel yang berakhir 0-0 ini, Myanmar juga tampil mendominasi namun nyaris kebobolan lewat serangan balik Filipina.
Meski mendapat kritik, Filipina sepertinya tak ambil pusing. The Azkals berniat untuk tetap mempertahankan gaya bermainnya saat bertemu Indonesia di semfiinal Piala AFF, 16 Desember dan 19 Desember 2010.
"Kami sudah diberitahu tentang gaya Filipina. Saya rasa kami tahu lawan, bahkan sangat mengenal.Vietnam kalah dari Filipina karena Filipina sukses melakukan dua serangan balik yg menghasilkan gol," kata Riedl.
Indonesia akan berhadapan dengan Filipina sebanyak dua kali. Laga pertama 16 Desember dan laga kedua 19 Desember 2010. Kedua duel ini digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan.
"Kami mematangkan latihan taktik hari ini. Baik ofensif maupun defensif, karena pertandingan sudah semakin dekat," kata Riedl kepada wartawan di Lapangan Timnas, Senayan, Jakarta, Selasa, 14 Desember 2010.
"Saat memegang bola, kami akan memanfaatkan kesempatan sebaik mungkin dan kami juga berlatih untuk menghadapi serangan balik yang cepat," sambung pelatih asal Austria itu.
Filipina sempat mendapat kritik dari pelatih Vietnam, Henrique Calisto. Pelatih asal Portugal tersebut menilai Filipina bermain terlalu defensif saat mengalahkan timnya 2-0 di penyisihan Grup B beberapa waktu lalu.
Vietnam memang tampil mendominasi saat bertemu Filipina. Namun kokohnya pertahanan tim lawan membuat tuan rumah tak mampu menjebol gawang Filipina yang dikawal oleh Neil Etheridge.
Sebaliknya dua serangan balik Filipina justru berbuah gol. Masing-masing dicetak oleh C Greatwitc menit ke-38 dan Phil Younghusband menit ke-79'.
Strategi yang sama juga diterapkan oleh Filipina saat bertemu Myanmar di partai pamungkas. Dalam duel yang berakhir 0-0 ini, Myanmar juga tampil mendominasi namun nyaris kebobolan lewat serangan balik Filipina.
Meski mendapat kritik, Filipina sepertinya tak ambil pusing. The Azkals berniat untuk tetap mempertahankan gaya bermainnya saat bertemu Indonesia di semfiinal Piala AFF, 16 Desember dan 19 Desember 2010.
"Kami sudah diberitahu tentang gaya Filipina. Saya rasa kami tahu lawan, bahkan sangat mengenal.Vietnam kalah dari Filipina karena Filipina sukses melakukan dua serangan balik yg menghasilkan gol," kata Riedl.
Indonesia akan berhadapan dengan Filipina sebanyak dua kali. Laga pertama 16 Desember dan laga kedua 19 Desember 2010. Kedua duel ini digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan.
Langganan:
Postingan (Atom)